Saturday, October 5, 2024

= Bulan Purnama Di Bukit Pamelean =

 = Bulan Purnama Di Bukit Pamelean =

Bagi yg senang cerita silat, berikut cerber yang settingnya di Parsalakan/Sitinjak/Simatorkis/..

          Mulai dari tadi pagi, pasar Sitinjak kelihatan sangat ramai, karena hari dimana bertepatan dengan hari pekan. Hari pekan diadakan sekali seminggu. Setiap hari pekan penduduk disekitar Sitinjak ramai berbelanja untuk memenuhi kebutuhan makanan sehari hari. Kadang kadang beberapa anggota gerombolan jasokkal datang berbelanja ke pasar Sitinjak. Mereka mudah dikenal dengan memakai seragam baju hitam dan ikat kepala berwarna merah. Ditengah keramaian pasar tiba tiba timbul keributan ketika empat orang anggota Jasokkal memukuli seorang pedagang sampai babak belur. Pedagang itu dipukuli karena dia meminta bayaran jualannya yang diambil kelompok jasokkal tanpa dibayar. Pedagang itu tetap ngotot meminta bayarannya. Salah satu anggota jasokkal mencabut pedangnya, dia ingin menghabisi nyawa pedagang itu. Dia sudah mengangkat pedangnya dan akan segera memancung leher pedagang yang masih tergeletak di tanah, alangkah terkejutnya dia ketika merasakan ada pukulan kuat di pergelangan tangannya, sehingga pedang ditangannya terpental dan dia jatuh telungkup. Kemudian dia secepatnya memungut pedangnya namun Ketika dia membalikkan badan sudah berdiri didepannya seorang pemuda. Pemuda tampan berusia 22 tahun, berbadan tinggi tegap. Pemuda itu memijak tangan kanannya yang memegang pedang. Ketiga temannya yang lain segera mengeroyok pemuda itu, namun dengan hanya beberapa gerakan mereka sudah tergeletak dan tidak mampu segera berdiri. Pemuda itu memperkenalkan dirinya dengan menyebutkan namanya adalah Jaruas dari perguruan Harimau Putih dari Rao dan ingin menantang Jasokkal untuk bertarung satu lawan satu di bukit Pamelean tepat di bulan Purnama besok malam. Ke empat anggota gerombolan itu berdiri dan berjalan tertatih tatih di depan Jaruas dengan meringis kesakitan dan kepala tertunduk. Jaruas membiarkan mereka meninggalkan pasar Sitinjak dengan harapan tantangannya akan mereka sampaikan kepada Jasokkal. Mereka merasa heran masih ada orang yang berani menantang jasokkal yang tidak terkalahkan untuk bertarung satu lawan satu.

          Jasokkal adalah pemimpin gerombolan penyamun yang berkeliaran di desa desa yang ada di sekitar lembah lubuk raya. Jasokkal seorang lelaki yang berusia sekitar 50 tahun. Badannya kekar, tidak begitu tinggi dan berkulit hitam. Rambutnya panjang sebatas bahu dan tidak terurus. Di wajahnya sekitar dahi ada bekas luka sayatan benda tajam yang menambah seram penampilannya. Di punggungnya selalu terselip pedang panjang dengan gagangnya terbuat dari besi kuningan yang dihiasi dengan ukiran kepala harimau. Jasokkal terkenal sangat kejam kepada penduduk disekitar lembah lubuk raya. Saat merampok dia tidak segan melukai atau membunuh orang yang tidak mengabulkan permintaannya. Anggota gerombolan jasokkal ini berjumlah sekitar dua puluhan orang. Mereka berdiam ditengah hutan lebat di lembah gunung lubuk raya. Mereka membuat beberapa pondok untuk tempat tinggal mereka yang jauh dan sulit untuk didatangi penduduk sekitarnya. Mereka melakukan perampokan di desa sekeliling lembah gunung lubuk raya, seperti daerah Marancar, Angkola Julu, Mompang, dan desa lainnya. Setelah gerombolan Jasokkal meninggalkan pasar Sitinjak, Jaruas kemudian kembali ke desa tempat tinggalnya yaitu Desa Payabolak,  jaraknya tidak begitu jauh dari 

desa Sitinjak ( Bersambung 2)

Arbet Pasaribu.

No comments: