Thursday, June 27, 2024

Menghitung Produksi TBS Kelapa Sawit bagaimana caranya?

Cara menghitung Produksi TBS Kelapa Sawit

Praktisi perkebunan kelapa sawit sering kali berdiskusi mengenai cara menghitung produksi TBS ini, pada kenyataannya hitungan estimasi dan realisi kadang deviasinya sangat tinggi. Para praktisi masing-masing membuat rumus jitu dan rahasia mengenai metode pendekatan yang lebih rasional dalam melakukan estimasi produksi ini, sehingga diharapkan nantinya perbedaan antara estimasi produksi dengan hasil realisasi tidak mengalami perbedaan yang begitu besar. Hasil diskusi Planters, kami jabarkan dalam tulisan ini, sehingga kami berharap akan menambah budaya literasi kita dalam mengembangkan keilmuan khususnya dalam bidang perkebunan kelapa sawit. Faktor-faktor yang berpengaruh dan menentukan produksi kelapa sawit harus terlebih dahulu kita ketahui dan disepakati bersama, dan selanjutnya akan kita bahas, faktor yang paling dominan dalam mempengaruhi kualitas hasil estimasi produksi.

Persoalan deviasi produksi ini biasanya terjadi dengan kondisi sebagai berikut:
  1. Adanya Gab yang terlalu besar antara hasil estimasi produksi dengan realisasi produksi, perbedaan baik secara posistif maupun negative.
  2. Adanya Gab antara standard hasil produksi yang dikeluarkan oleh lembaga produsen kecambah dengan hasil realisasi produksi yang dihasilkan oleh konsumen, yang meliputi jumlah janjang/pohon/tahun, Berat janjang rata-rata, hasil produksi (ton/ha/thn).
  3. Adanya perbedaan hasil dari metode perhitungan dalam melakukan estimasi produksi, serta teknis dalam melakukan sensus produksi, yang menjadi dasar awal dalam melakukan perhitungan estimasi produksi.                       
Perlu kita ketahui bahwa pohon kelapa sawit berbuah sepanjang tahun, dan produksinya berkisar antara 12-14 tandan per tahun. Dengan perawatan yang baik, setiap tandan bisa menghasilkan sekitar kurang lebih dari 25 kg per tandan. Jumlah tandan per pokok dapat bervariasi tergantung pada faktor seperti usia tanaman, kondisi pertumbuhan, dan manajemen kebun. Secara umum, produktivitas kelapa sawit bisa berkisar antara 4 hingga 6 ton tandan buah segar (TBS) per hektar per tahun untuk kebun yang lebih muda atau pada tahap awal produksi. 

Kenyataannya pelu kita lihat apa saja yang mempengaruhi hasil estimasi produksi meliputi :

  1. Populasi tanaman kelapa sawit dalam 1 hektar (Jumlah pokok/Hektar)
  2. Homogenitas tanaman /keseragaman pertumbuhan tanaman dan keseragaman tahun tanam.
  3. Jumlah Pokok Produktif /Jumlah tanaman yang aktif berproduksi, memiliki bunga jantan dan betina dalam satu pohon.
  4. Berat janjang rata rata (BJR), data di peroleh pada saat sensus produksi, dengan cara menimbang beberapa janjang (TBS).
  5. Jumlah Janjang rata –rata perpohon, data didapat dengan melakukan sensus dan dapat juga dengan menggunakan standar yang dikeluarkan oleh produsen kecambah, yang disesuaikan dengan umur tanaman dan kelas kesesuain lahan.
  6. Data trend pola hujan dapat juga digunakan untuk melakukan estimasi sebaran produksi perbulan.
  7. Data aplikasi pemupukan dalam 2 atau 3 tahun terakhir dapat juga digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam melakukan estimasi produksi.

Perdebatan yang sering terjadi dikalangan Planter adalah menentukan faktor yang sangat berpengaruh dalam menentukan estimasi produksi. jika antara estimasi dengan realisasi produksi terjadi perbedaan yang terlau besar, beberapa kalangan praktisi perkebunan berpendapat bahwa hal itu disebabkan karena faktor eksternal,bukan faktor internal tanaman, artinya faktor teknis perawatan tanaman lebih dominan, dibandingkan faktor internal tanaman, pendapat ini biasanya di dukung oleh kalangan produsen kecambah. 

Produsen kecambah kelapa sawit yang memiliki sertifikasi usaha yang diakui oleh pemerintah Indonesia kurang lebih ada 12 produsen kecambah, dan masing masing produsen mengeluarkan daftar varietas yang dimiliki berikut dengan keunggulan masing-masing varietas serta juga mengeluarkan standar buah kelapa sawit yang disesuaikan dengan kelas kesesuaian lahan serta umur tanaman. sampai sampai PPKS medan mengeluarkan standar Produksi TBS. 

Formula yang sering digunakan dalam menghitung estimasi produksi dalam 1 tahun sebagai berikut: 

Estimasi =∑ Pokok Produktif xRata-Rata janjang/pohon/thn x Berat Janjang rata-rata. 

Kita dapat melakukan estimasi produksi secara benar dan mempertimbangkan secara benar, dan memutuskan secara benar dalam menetapkan estimasi produksi,sehingga pendapat yang menyatakan bahwa jumlah rata-rata janjang tidak perlu mengikuti standar dari produsen kecambah dikarenakan secara realisasi dilapangan kondisi tanaman belum standar, adalah tidak benar dan tidak memiliki dasar yang kuat, karena jumlah rata-rata janjang/pohon/tahun tidak ada kaitan langsung terhadap kondisi tanaman dilapangan, tetapi jika dasarnya adalah kurangnya pokok produktif dikarenakan kondisi fisik tanaman tidak standar maka hal ini dapat dimengerti dan dipahami, sehingga faktor teknis penanaman, homogenitas tanaman, aplikasi pemupukan berpengaruh terhadap prosentase pokok produktif.




No comments: