Friday, November 28, 2008

Bagaimana strategi Aceh menantang masa depan?

Strategi di Bidang Agribisnis

Selama ini dibidang agribisnis aceh kalah jauh dibanding propinsi tetangganya (Sumatera Utara). Ketertinggalan ini sebenarnya disebabkan kesempatan masyarakat aceh untuk berusaha sangat jauh dari tetangganya tersebut. infrasturktur yang tidak mendukung, perang yang berkepanjangan, rasa tidak aman untuk berusaha, dan lain-lainnya.

Aceh Maju, Rakyat Makmur, Negara Sejahtera merupakan tujuan bersama. Tujuan ini dapat dicapai bila petani, pengusaha, pemerintah dan stakeholder lainnya dapat bersatu dalam meningkatkan peran aceh di Bidang Agribisnis.

Pasar sangat menantang seperti negara malaysia, singapure, brunei, dan propinsi tetangga Sumatera Utara merupakan pasar yang menjanjikan.

Strategi dibidang agribisnis disajikan 5 strategi peningkatan produksi yaitu peningkatan produktivitas, perluasan areal, pengamanan tanam, kelembagaan dan pembiayaan.

1. Peningkatan Produktivitas
Meningkatkan produktifitas pertanian, merupakan cara yang efektif dengan intensifikasi pertanian yang efektif.

2. Perluasan Areal
Perluasan areal tanam dapat dilakukan dengan (a) pemanfaatan lahan yang selama ini merupakan lahan tidur , (b) Meningkatkan pajak bagi lahan tidur (c) penambahan luas lahan pertanian.

3. Pengamanan Produksi
Pengamanan produksi dimaksudkan untuk mengatasi gangguan OPT, dampak fenomena iklim, pengurangan kehilangan hasil akibat penanganan panen dan pasca panen yang kurang baik. Gangguan OPT dapat diatasi dengan menerapkan sistim pengendalian hama terpadu (PHT), yaitu dengan menerapkan berbagai cara pengendalian menjadi satu kesatuan pengendalian yang tepat, sehingga OPT tidak menimbulkan kerugian. Pengamanan kualitas dilaksanakan dengan pemantauan residu pestisida, penggunaan pestisida secara bijaksana, dan pengembangan penerapan agen hayati. Pengamanan hasil dan dampak fenomena iklim dilakukan dengan memperkuat antisipasi agar kerusakan tanaman dapat ditekan seminimal mungkin. Upaya mengurangi kehilangan hasil dilakukan dengan menerapkan teknologi panen dan pasca panen yang baik.

4. Kelembagaan
Dalam rangka pengembangan agribisnis diperlukan penguatan kelembagaan petani maupun kelembagaan usaha dan pemerintah agar dapat berfungsi sesuai dengan peran masing-masing. Kelembagaan petani dibina dan dikembangkan berdasarkan kepentingan masyarakat dan harus tumbuh dan berkembang di masyarakat itu sendiri. Diharapkan memotivasi agar petani dengan kesadarannya dapat berkelompok untuk membentuk kelompok tani dan yang sudah berkelompok dapat membentuk gabungan kelompok ataupun membentuk assosiasi. Kelembagaan pertanian yang lainnya diberdayakan juga seoptimal mungkin untuk mendukung pengembangan agribisnis.

5. Pembiayaan
Pembiayaan pengembangan jagung antara lain bersumber dari: Kredit Usaha Rakyat (KUR), Lembaga Mandiri Mengakar di Masyarakat (LM3), Bantuan Langsung Masyarakat –Kredit Insentif Pertanian (BLMKIP), kemitraan dan lainnya. Dalam menerapkan strategi ini, penyuluh bisa berperan dalam memberikan bantuan penjelasan cara-cara pengajuan pinjaman kredit.

Dengan lima strategi tersebut diharapkan potensi aceh yang selama ini tidur dapat dioptimalkan. Sehingga kemakmuran rakyat dapat dicapai.

No comments: